Beranda » News & Gallery » Mengenal Unique Selling Point, Strategi Penting untuk Bisnis Fashion!

Mengenal Unique Selling Point, Strategi Penting untuk Bisnis Fashion!

strategi unique selling point untuk meningkatkan penjualan

Hi fashionpreneur! Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali strategi yang dapat diterapkan ke dalam bisnis fashion. Berbeda dari strategi lainnya, unique selling point (USP) tidak hanya fokus meningkatkan kualitas bisnis, tetapi juga membuat bisnis kamu tampak unik dan lebih unggul dari kompetitor.

Keunikan ini akan membuat produk kamu lebih menonjol di deretan produk sejenis, yang pada akhirnya customer akan memilih produk kamu karena nampak lebih menarik dibandingkan dengan produk sejenis lainnya. Dengan menerapkan strategi USP ini, maka peluang peningkatan penjualan bisnis fashion kamu akan semakin besar dan tentunya juga berdampak pada keberlanjutan bisnis. 

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai USP, bisakah fashionpreneur menjawab pertanyaan, “Apa yang membuat bisnis fashion kamu berbeda dengan bisnis fashion lain dan apa yang membuat produk kamu lebih unggul, menarik dan pantas untuk dibeli customer? Jika belum bisa menjawab, mungkin fashionpreneur belum menerapkan strategi ini pada bisnis fashion dan harus segera menerapkannya.

Dengan membaca artikel ini, fashionpreneur dapat mempelajari tentang apa itu unique selling point, bagaimana cara menentukan USP bisnis fashion dan contoh USP yang bisa dijadikan teladan. Oleh karena itu, simak artikel ini sampai akhir, ya!

Apa Itu Unique Selling Point?

Jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, Unique Selling Point berarti Nilai Jual Produk (NJP). Jika diartikan secara terperinci, Unique Selling Point adalah suatu alasan mengapa konsumen rela membelanjakan uangnya untuk membeli produk pilihannya pada bisnis fashion kamu, bukan pada kompetitor.

Jika semua bisnis fashion menawarkan produk yang sama, maka pelanggan harus membeli produk dari penjual yang mereka anggap mampu memberikan keuntungan yang lebih daripada penjual lainnya. Kemajuan teknologi seperti kemudahan berbelanja secara online, membuat calon pelanggan akan sangat mudah mengubah pilihannya pada penjual lain jika bisnis kamu tidak memberikan keuntungan.

USP bisa berupa banyak hal, mulai dari value, kualitas produk, harga miring, desain khusus suatu produk, fitur eksklusif, terbuat dari material khusus, pelayanan dan lain sebagainya. Apapun bisa dijadikan USP asalkan masih relevan dengan target pasar dan mampu menyaingi kompetitor. 

Agar lebih jelas, coba fashionpreneur menggunakan kacamata customer. Katakanlah kamu seorang customer yang sedang mencari bahan kain untuk pembuatan koleksi hari raya. Kamu mencari informasinya di internet dan menemukan banyak sekali pilihan. Diantara pilihan itu, apa yang kamu pertimbangkan untuk memilih satu pada akhirnya?

Jawabannya mungkin bisa bermacam-macam tergantung pada kebutuhan kamu sebagai customer. Bisa jadi kamu memilih produsen kain A karena lebih murah atau memilih produsen kain B karena pilihan warna dan motifnya banyak dan bisa kustomisasi atau bahkan C karena kualitas kainnya bagus dan terjamin. Aspek-aspek yang menonjol inilah yang disebut sebagai unique selling point

Cara Menentukan Unique Selling Point

  • Cari Tahu dan Pahami Masalah Customer

Banyak fashionpreneur yang memulai strategi bisnis dengan mengenal bisnis dan membuat apapun yang ditawarkan oleh bisnis. Namun, pada akhirnya mereka kesulitan membangun keunikan mereka sendiri. Lakukan riset kebutuhan, masalah dan preferensi pelanggan, lalu tawarkan penyelesaiannya pada produk fashion kamu.

Misalnya, fashionpreneur memiliki target customer pekerja kantoran usia 23-35 tahun. Masalah mendesak yang mereka miliki adalah ingin punya outfit kantor yang fashionable dengan bahan yang nyaman. Solusi yang dibutuhkan adalah pakaian fashionable dengan material premium yang mudah dijangkau. Nilai yang dilihat dari sebuah bisnis adalah bisnis yang konsisten memberikan kualitas terbaik, model trendy dan dapat dibeli secara online

  • Riset dan Temukan Celah dari Kompetitor 

Langkah selanjutnya yaitu melakukan riset kompetitor. Sebagai contoh, kamu memiliki kompetitor yang juga menjual berbagai pakaian kantor yang fashionable dengan harga yang terjangkau. Kamu bisa cari tahu bahan apa yang mereka gunakan. Jika bahan yang mereka gunakan kurang baik, kamu bisa menggunakan USP bahan baju yang berkualitas dan tahan lama. 

Selain itu, kamu bisa cari tahu lagi celah kekurangan kompetitor untuk mendapatkan USP dari bisnismu. Misalnya, bisnis kompetitor punya berbagai model pakaian kantor model korea namun kurang cocok dipakai untuk wanita berhijab yang harus tertutup pada bagian tertentu. Kamu bisa pakai celah ini sebagai USP bisnis fashion kamu. 

  • Pertimbangkan Unique Selling Point yang Mungkin Digunakan

Setelah mengumpulkan daftar USP, sekarang fashionpreneur bisa pertimbangkan kembali daftar tersebut. Pilih mana yang mungkin fashionpreneur gunakan dan menjadi USP yang paling mungkin membuat bisnis menonjol. USP yang dianggap kurang menjual jangan dipaksakan untuk digunakan pada bisnis. 

Kemudian, USP yang terpilih bisa dijadikan sebagai bahan promosi. Mengubah point tersebut menggunakan kata-kata yang menarik, yang tentunya dapat menggambarkan produk yang sesuai dengan USP yang telah ditentukan.

  • Komunikasikan USP Bisnis Melalui Berbagai Channel Marketing

Channel marketing merupakan saluran yang dapat mendistribusikan berbagai informasi mengenai brand dan produk yang akan ditawarkan. Ini akan memberikan kemudahan agar memperluas cakupan. Pilih media promosi yang menurutmu cocok dengan target pasar. 

Sebagai contoh, jika kamu menargetkan gen Z yang sangat dekat dengan media sosial, maka channel media sosial seperti Instagram dan TikTok menjadi tempat yang baik untuk mempromosikan produk fashion kamu. 

Contoh Unique Selling Point

Sebagai referensi, CHARISMA akan memberi contoh fashion brand yang sudah menerapkan USP pada bisnisnya. Sekali lagi, perlu fashionpreneur garis bawahi ini hanyalah sedikit dari banyaknya contoh USP yang mungkin ada. Fashionpreneur masih bisa menggali lebih dalam dari segmentasi bisnis fashion masing-masing. Pada akhirnya, fashionpreneur adalah orang yang paling mengenal bisnis fashionpreneur.

Buttonscarves

Fashion brand wanita muslimah dari lokal Indonesia, yaitu Buttonscarves, yang berhasil memasarkan produknya hingga kancah internasional. Brand ini menawarkan berbagai jenis fashion muslim wanita seperti hijab, gamis, hingga mukena.

Namun, Buttonscarves membedakan produk miliknya dengan memiliki USP sebagai fashion muslim kualitas terbaik untuk para muslimah dengan kualitas material yang unggul serta eksklusif dengan harga yang worth it dengan kualitas yang dimilikinya.

Cotton Ink

Selanjutnya ada brand lokal yang diciptakan oleh Ria Sarwono dan Carline Darjanto, yaitu Cotton Ink. Tidak hanya memasarkan produknya di Tanah Air, ternyata Cotton Ink juga sudah masuk ke pasar luar negeri, loh. Diantaranya ada Malaysia, Singapura, Australia serta beberapa negara Eropa.

Salah satu USP yang dapat dijadikan inspirasi dari brand ini adalah model bajunya yang unik dan nyaman. Cotton Ink selalu menghadirkan koleksi yang out of the box, yang kerap kali ditemukan merupakan hasil kolaborasi dengan deretan selebriti ternama. Hal tersebut bisa fashionpreneur jadikan inspirasi sebagai strategi pemasaran. 

CHARISMA

CHARISMA juga ingin memberikan contoh USP yang brand kami miliki. CHARISMA merupakan produsen tangan pertama yang menyediakan bahan baku, aksesoris serta berbagai layanan untuk upgrade material fashion.

Selain menyediakan produk dan layanan yang lengkap, material yang digunakan untuk membuat produk pun merupakan kualitas premium yang diproduksi di pabrik sendiri. CHARISMA menjangkau seluruh kalangan fashionpreneur dengan melayani pembelian ecer maupun grosir.

CHARISMA juga memberikan kemudahan customer dalam pengalaman berbelanja dengan menyediakan toko offline yang tersebar di berbagai kota seperti Kota Jakarta, Tasikmalaya, Solo dan Pekalongan. Selain itu, CHARISMA juga menyediakan toko online di marketplace Shopee dan Tokopedia, sehingga customer dapat membeli produk kami darimana dan kapan saja. 

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai apa itu Unique Selling Point beserta contoh-contohnya. Menentukan USP merupakan salah satu hal yang penting ketika fashionpreneur ingin meluncurkan sebuah produk dan layanan. Bahkan, sebelum memulai bisnis, fashionpreneur perlu melakukannya. 

Kunci dari menentukan USP ini adalah melihat perkembangan yang sedang terjadi dalam pasar fashion dan juga melakukan riset kompetitor dengan produk yang serupa. Dengan begitu, fashionpreneur bisa memiliki gambaran seperti apa produk yang mampu bersaing di pasar. Jangan lupa juga seluruh ide harus diimplementasikan, dievaluasi terus-menerus, di-adjust dan di-maintenance

Bagi fashionpreneur yang ingin memperdalam mengenai strategi USP dan beragam strategi lainnya, CHARISMA bersama Spark Fashion Academy (SFA) memiliki program “Fast Track to Launcher Brand”. Dengan mengikuti kelas ini, fashionpreneur bisa menyusun strategi bersama secara terperinci, sehingga tidak perlu khawatir lagi ada hal yang tertinggal karena semuanya sudah tersusun dalam aktivasi planner. Menarik bukan? 

Jika fashionpreneur berminat untuk mengikuti program ini, fashionpreneur bisa langsung mengunjungi Charisma Creative Studio yang berada di Mall Thamrin City. Intip keseruan belajar fashion di CCS melalui video ini. Yuk mampir ke CHARISMA, segera wujudkan impian kamu di dunia fashion!

Let’s Level Up Your Fashion Brand with CHARISMA!

Tuliskan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Keranjang belanja

Tidak ada produk di keranjang.

Kembali ke toko

Kolom Pesanan