Tips Memulai Bisnis Fashion Muslim Jelang Lebaran 2024

Menjelang Hari Raya Lebaran, peluang bisnis terbuka lebar dari berbagai sektor usaha, salah satunya adalah bisnis fashion muslim. Perilaku konsumen menjelang Hari Raya Lebaran cenderung lebih konsumtif, hal ini disebabkan adanya tradisi berbusana indah dan elok yang diterapkan umat muslim saat merayakan hari besar tersebut. 

Saat ini, memulai bisnis fashion lebih mudah dilakukan. Adanya teknologi digital memudahkan calon pebisnis fashion untuk berjualan dan mempromosikan produknya secara online melalui platform digital seperti marketplace, e-commerce dan media sosial. Calon fashionpreneur tidak diharuskan lagi untuk berjualan secara konvensional seperti membuka toko. 

Meskipun memiliki kemudahan dan peluang yang besar untuk membuka bisnis fashion muslim menjelang Hari Raya Lebaran, namun calon fashionpreneur tetap harus memperhatikan aspek-aspek penting dalam berbisnis fashion muslim.

Nah, beberapa tips memulai bisnis fashion muslim jelang Lebaran 2024 ini patut disimak untuk menarik hati pelanggan sekaligus mendapat cuan yang besar. Apa saja sih? Simak sampai akhir, ya!

Tips Sukses Berbisnis Fashion Muslim Jelang Lebaran 2024

• Tentukan Target dengan Niche yang Spesifik

Riset target konsumen bisa melalui internet atau pasar konvensional. Tentukan niche yang spesifik untuk memudahkan penentuan produk fashion yang ingin diciptakan. Sebagai contoh, calon fashionpreneur dapat menentukan niche seperti remaja muslim wanita yang mengenakan hijab atau baju khusus ibu hamil dan lain sebagainya. 

Selain memudahkan penentuan produk, niche yang spesifik juga akan memudahkan dalam proses pemasaran. Pasalnya, calon fashionpreneur lebih fokus untuk memasarkan produk kepada pelanggan dengan spesifikasi tertentu. Semakin spesifik niche yang ditentukan, semakin mudah untuk mendapatkan keuntungan yang berlimpah. 

• Update Tren Fashion Muslim

Seorang fashionpreneur diharuskan untuk selalu up to date dengan trend fashion terkini. Dengan membaca artikel, majalah atau mendatangi fashion show kamu akan mengetahui berbagai trend yang sedang ramai diperbincangkan. 

Dari informasi terkait trend fashion yang “in” ini, calon fashionpreneur bisa mengimplementasikannya pada produk fashion yang ingin dipasarkan. Jangan lupa juga untuk memperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan niche pelanggan yang telah ditentukan. 

Baca juga: Fashion Forecast: Prediksi Trend Fashion Indonesia 2024

• Ciptakan Produk yang Unik dan Autentik

Meskipun mengikuti trend fashion, produk yang ingin diciptakan harus autentik dan memiliki keunikan agar tidak pasaran. Adanya perbedaan atau keunikan ini akan membuat produk lebih menarik dari yang lainnya.

Calon fashionpreneur bisa mengkreasikan rancangan busana dengan kombinasi bahan kain polos dengan kain tile, brukat atau bordir dan berbagai aksesoris fashion seperti renda, rhinestone, ornamen besi, tassel dan aksesoris lainnya yang dapat dikustomisasi sesuai dengan taste bisnis fashion kamu.

Baca juga: Mote Gosok: Terobosan Baru Untuk Upgrade Produk Fashion!

• Fokus Pada Strategi Pemasaran Online

Saat ini untuk mulai berbisnis fashion tidak lagi membutuhkan sebuah lokasi untuk dijadikan sebagai tempat display produk. Kamu bisa memanfaatkan teknologi digital untuk berjualan secara online, seperti membuka toko online di marketplace, membuat akun media sosial untuk promosi dan lain sebagainya. 

Dengan fokus pada strategi pemasaran online, kamu akan menghemat lebih banyak waktu dan biaya untuk memulai bisnis fashion muslim. Selain itu, teknologi ini akan memudahkan kamu untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan yang tak terbatas oleh jarak. 

Baca juga: 5 Langkah Mudah Memulai Bisnis Fashion dari Rumah 

• Tak Hanya Jual Produk, Tetapi Juga Life-Style 

Salah satu strategi bisnis yang lagi marak diterapkan oleh para pebisnis fashion adalah dengan menciptakan konsep life style atau gaya hidup tertentu. Bisnis fashion akan longlast jika kamu berhasil menjual gaya hidup, bukan hanya sekedar produk saja. Sebab, brand akan lebih melekat di hati dan pikiran pelanggan.

Sebagai contoh, kamu ingin menjual produk gamis Hari Raya untuk ibu menyusui. Lakukanlah riset terkait aktivitas yang biasa dilakukan para ibu menyusui, warna-warna seperti apa yang mereka senangi, apakah mereka menyukai kehidupan yang glamor atau minimalis dan lain sebagainya. Lama-lama akan terbentuk sendiri, calon pelanggan akan berpikir “oh saya mau punya gaya hidup seperti itu, berarti saat hari raya saya harus pakai busana tersebut”. 

Calon fashionpreneur bisa melakukan riset terlebih dulu terkait gaya hidup seperti apa yg diimpikan target pelanggan. Lalu, buat seolah-olah calon pelanggan merasa butuh untuk mengenakan produk kamu agar dapat mengimplementasikan gaya hidup tersebut.

Gimana calon fashionpreneur, setelah melihat tips memulai bisnis fashion muslim ini, kamu sudah semakin yakin dan terarahkan kan? Untuk langkah selanjutnya, calon fashionpreneur bisa lakukan survei material atau bahan dasar untuk produk fashion muslim yang ingin dipasarkan.

CHARISMA sebagai produsen tangan pertama material fashion, hadir untuk memudahkan calon fashionpreneur yang ingin survei atau berbelanja langsung berbagai kebutuhan produksi bisnis fashion.

CHARISMA menyediakan fasilitas konsultasi GRATIS bagi calon fashionpreneur yang masih bingung dalam memilih material fashion seperti jenis kain hingga aksesoris atau pelengkap busana. 

Tidak hanya itu, jika calon fashionpreneur memilih untuk menjual busana jadi dari supplier dan ingin melabeli dengan merek sendiri, tenang, CHARISMA menyediakan jasa kustomisasi label brand dari berbagai material, seperti plat besi, akrilik, woven, dan lainnya. 

Jangan khawatir dengan waktu produksinya, CHARISMA berkomitmen untuk menyelesaikan proses produksi sesuai dengan tenggat yang telah ditentukan tanpa mengurangi kualitas dan kesesuaian produk yang dibutuhkan. 

Yuk mulai bisnis fashion muslim sekarang! Bersama CHARISMA, belanja material fashion akan terasa mudah dan menyenangkan!