3 Kesalahan Fatal yang Kerap Dilakukan Pebisnis Fashion Lokal

Hi fashionpreneur! Seperti yang fashionpreneur ketahui bahwa industri fashion lokal memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun kenyataannya, tidak sedikit juga bisnis fashion yang tidak mampu berkembang bahkan hingga gulung tikar akibat kesalahan yang seringkali dilakukan oleh pebisnis fashion.
Nah, jika saat ini fashionpreneur sedang atau akan memulai bisnis di bidang fashion, sebaiknya hindari beberapa kesalahan yang hanya akan menghambat kemajuan bisnis. Berikut adalah 3 (tiga) kesalahan fatal yang kerap dilakukan pebisnis fashion lokal dan tips untuk menghindarinya:
Kesalahan Berbisnis Fashion yang Harus Dihindari
1. Menyepelekan Riset Pasar
Salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh pebisnis fashion lokal adalah menyepelekan riset pasar. Fashionpreneur mungkin terlalu percaya diri dengan produk yang akan dipasarkan tanpa memahami lebih dalam kebutuhan dan preferensi target konsumen.
Fashionpreneur tidak hanya diharuskan untuk selalu up to date dengan trend fashion terkini, tetapi juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang perilaku target konsumen dan kekuatan kompetitor. Tanpa riset yang maksimal, potensi sukses bisnis fashion dapat terlewatkan.
Tips:Â
Lakukan riset pasar yang maksimal sebelum meluncurkan koleksi terbaru. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan pasar, fashionpreneur dapat menciptakan produk yang lebih sesuai dengan selera konsumen. Gunakan juga data riset untuk merencanakan strategi dan mendukung berbagai jenis keputusan pada bisnis fashionpreneur.  Â
2. Kurangnya Inovasi dan Adopsi Teknologi
Jangan ciptakan produk hanya berdasarkan trend dan kebutuhan pasar. Perlu diingat, bahwa tidak semua orang menginginkan menggunakan pakaian yang sama dengan orang lain. Kembangkan trend yang ada dengan berbagai inovasi agar produk atau koleksi busana menjadi lebih unik dan autentik.Â
Tidak hanya itu, banyak pebisnis fashion lokal enggan berinovasi dan mengadopsi kecanggihan teknologi dalam bisnis mereka. Padahal, dengan menerapkan teknologi fashionpreneur akan jauh lebih mudah mengelola bisnis, mulai dari produksi produk hingga proses penjualan.Â
Tips:
Selain up to date dengan trend fashion dan kebutuhan pasar, fashionpreneur juga perlu mengikuti perkembangan teknologi. Manfaatkan teknologi digital dalam produksi pakaian dan manajemen inventori, tinggalkan penggunaan sistem konvensional yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan cost.Â
Fashionpreneur juga dapat memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk mempromosikan produk dan berinteraksi dengan pelanggan, tidak terbatas dengan jarak dan waktu. Sebaik apapun koleksi busana yang diciptakan, kalau tak ada pemasaran, maka tak akan ada pula konsumen yang mengetahuinya.
3. Kualitas Produk yang Kurang Memuaskan
Kesalahan terakhir dan paling krusial yang seringkali dilakukan pebisnis fashion adalah mengorbankan kualitas produk demi mengejar harga jual produk yang jauh lebih murah. Padahal harga produk yang lebih murah tidak dapat menjamin suatu produk lebih laku dipasaran.
Pebisnis fashion seringkali tergoda untuk meningkatkan margin keuntungan dengan mengurangi kualitas produksi. Sadar atau tidak, ini berdampak pada kepuasan pelanggan dan citra dari brand fashion mereka. Ingat, feedback buruk yang diberikan pelanggan bisa menggugurkan calon pelanggan lainnya.
Tips:
Jangan mengabaikan kualitas produk, jadikan kualitas sebagai identitas bisnis fashionpreneur. Pastikan bahwa material yang digunakan berkualitas tinggi dan proses produksi mengikuti standar quality control yang ketat. Meskipun harga yang bersaing salah satu faktor yang cukup penting dalam strategi bisnis, tetapi reputasi bisnis jauh lebih berharga untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Ternyata berbisnis di industri fashion tidak semudah yang dibayangkan, ya? Kalau salah langkah, bisa jadi fashionpreneur hanya membuang-buang waktu dan uang. Melakukan refleksi terhadap kesalahan-kesalahan fatal di atas dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya dapat membawa bisnis fashion menuju kesuksesan yang lebih besar.Â
CHARISMA memahami kesulitan yang akan dihadapi dalam mengupayakan langkah-langkah tersebut. Mencari produsen material fashion yang berkualitas tidaklah mudah, juga membutuhkan waktu serta biaya yang tidak murah.Â
Untuk itu, CHARISMA menawarkan kemudahan bagi fashionpreneur yang ingin memproduksi koleksi busana dengan memprioritaskan material bahan baku fashion dengan mengadopsi kecanggihan teknologi terkini.
CHARISMA sebagai produsen tekstil terlengkap, tidak hanya menawarkan berbagai pilihan bahan baku dan aksesoris fashion yang mengutamakan kualitas tetapi juga pengalaman berbelanja yang praktis dan anti ribet.Â
Fashionpreneur dapat mengunjungi toko kami yang tersedia di berbagai pusat perbelanjaan di Kota Jakarta, Solo dan Tasikmalaya. Tidak hanya itu, fashionpreneur juga dapat memesan produk CHARISMA melalui toko online kami yang tersedia di berbagai marketplace seperti shopee dan Tokopedia.Â
Jika ingin mengetahui layanan produk dan jasa yang tersedia CHARISMA, fashionpreneur dapat mendiskusikan kebutuhan produksi dengan konsultan kami, segera hubungi kami di nomor +62 819-0101-5226 sekarang!
Tuliskan Komentar